reinkarnasi-politik-penembak-taliban-duduki-kursi-pemerintahan

Reinkarnasi Politik, Penembak Taliban Duduki Kursi Pemerintahan!

Reinkarnasi Politik, Penembak Taliban Duduki Kursi Pemerintahan! – Afghanistan merupakan negara yang sering menjadi bulan – bulanan peperangan sejak beberapa tahun terakhir.

Akan tetapi kemunculan sekelompok Taliban boleh jadi membawa kabar baik untuk kondisi perekonomian dan dunia politik negara. Seperti yang dilakukan Ainudeen yang dikenal sebagai penembak jitu kelas wahid.

Melaporkan dari BBC, Senin (150822), atas jasa besar Ainudeen kini pemerintah Afghanistan menunjuknya sebagai pengisi salah satu kabinet penting dalam dunia pemerintahan. Diketahui bahwa dirinya telah diangkat menjadi Direktur Pembangunan dan Pertahanan Kota di Balkh.

Sebelumnya, jutaan warga setempat selalu mengeluhkan jaminan keamanannya dalam menjalankan kehidupan sehari – hari.

Tercatat bahwa puluhan Ribu masyarakat harus melakukan evakuasi mandiri terhadap segala ancaman. Lebih lanjut, semua sekolah umum kalangan wanita harus ditutup secara paksa. Sehingga angka kemiskinan di wilayah tersebut semakin tidak terselamatkan.

Akan tetapi, kehadiran Ainudeen yang kini mengambil alih kursi pemerintahan diyakini mampu untuk meretas segala ancaman mulai dari kasus korupsi, kekerasan, tindak kriminal dan hal negatif lainnya.
Seakan – akan kondisi tersebut berubah drastis selama beberapa bulan terakhir.

Beberapa waktu lalu, reporter BBC Secunder Kermani terjun ke Afghanistan untuk melihat perkembangan kekuasaan Taliban.

Alhasil Ia mampu mendapatkan banyak laporan tentang perubahan pembangunan dan kisruh politik hingga reinkarnasi kenegaraan yang terjadi hingga detik ini.

“Banyak yang telah berubah, akan tetapi masih ada ketidakstabilan terhadap HAM khususnya bagi kaum perempuan,” tukas Kermani.

Bekerja di Balik Meja
Posisi dan kekuasaan Ainudeen yang kini berada di balik meja terlihat sangat rapi. Organisasi Taliban terbilang sangat kuat dan bengis terhadap segala macam invasi.

Dulunya mereka mengitari seluruh pelosok Afghanistan untuk mempersiapkan taktik perang di berbagai medan pertempuran.

Berdasarkan keterangan Kermani, Ainudeen bersama anggotanya lebih beroperasi di bagian utara Afghanistan tepatnya Distrik Balkh.

Wilayah tersebut dikenal sangat ketat dalam menjaga benteng pertahanan negara. Sampai pada suatu masa sejumlah gerakan invasi terhadap wilayah tersebut harus diurungkan.

Kermani juga berhasil menemui Ainudeen untuk mewawancarai sejumlah pernyataan yang terjadi di Balkh. Menurutnya Taliban telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh pendukung negara.

Mereka wajib mengamankan seluruh penduduk negeri agar tidak melukai bahkan melenyapkan beberapa penduduk. Sebab dunia kekerasan di luar pemerintahannya sangat keras bahkan tidak berperikemanusiaan.

“Kami hanya ingin memberikan yang terbaik supaya semua warga dan penduduk setempat merasa bahagia. Akan tetapi pertempuran memang harus dilakukan demi menindak ketidakadilan terhadap protes yang berujung kekerasan publik,” kata Ainudeen kepada BBC.

“Sistem Islam di negara kami sangat kuat. Makanya kami sangat anti terhadap gerakan lain yang mungkin mencemarkan nama baik negara. Sekalipun ada ancaman dari luar, kami sebagai anggota Taliban harus bergerak untuk menghentikannya,” imbuhnya.


Jaminan Keamanan Untuk Warga Sipil
Lebih lanjut, kehadiran Ainudeen telah menjadi penyelamat baru terhadap warga sipil di berbagai titik. Jika melihat kejadian beberapa bulan terakhir, Afghanistan sering menjadi saksi atas terjadinya pertempuran dan pengeboman yang berlangsung di daerah pedesaan.

Di hari itu, beberapa orang tak berdosa harus terlibat perang dan baku hantam antara tentara militer Afghanistan dan sekelompok Taliban yang dikomandoi pasukan internasional. Terlihat jelas bahwa banyak darah bercucuran hingga menewaskan ratusan jiwa.

Salah satu seorang saksi mata pada kejadian itu Samiullah melaporkan terhadap BBC atas terjadinya peperangan. Baginya, motif tindak kekerasan tersebut lain adalah pengambilan kekuasaan. Desa Padkhwab merupakan wilayah yang menjadi sorotan publik atas terjadinya lautan api.

“Kami dan para warga sekitar sangat kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari – hari. Terlebih banyak dari mereka yang harus mengurungkan diri untuk pergi ke pasar demi menjaga keselamatan bersama,” tegas Samiullah.

“Tapi saat ini kami pun bisa bernafas lega lantaran Ainudeen dan kolega telah menduduki posisi tertinggi dalam kabinet kenegaraan. Mereka sangat bisa menciptakan keamanan terhadap warga sipil,” sambungnya.

Akan tetapi, beberapa saksi mata lain pun sangat menyayangkan kondisi negara saat ini. Sebab mereka merasa kelabakan dalam mendapatkan jatah makanan dan bahan mentah untuk kebutuhan pokok. Ironisnya lagi, semua stok keperluan umum mengalami keterbatasan tanpa sebab.

Penyisihan Hak Terhadap Kaum Perempuan
Era kekuasaan Taliban memang sangat bagus untuk kepentingan negara. Akan tetapi banyak resiko buruk yang terkandung di dalamnya. Salah satunya yaitu pengeboman secara pribadi yang dilakukan warga sipil untuk menyudahi tindak kekerasan terhadap bahaya politik negara.

Di sisi lain, salah seorang YouTuber Afghanistan Roeena tak henti – hentinya menyuarakan bahwa kekuasaan tersebut telah merenggut hak asasi manusia terhadap kaum perempuan.

Dalam beberapa unggahan tersebut, Ia menuturkan kalau wanita dan laki – laki tak jauh berbeda. Karena keduanya merupakan insan yang saling membutuhkan.

Akan tetapi konten lanjutan yang mengarah pada penentangan Taliban tidak lagi diunggah. Walau begitu, Roeena terus merencanakan berbagai aksi protes keras terhadap pemerintahan Taliban.

Beberapa waktu lalu, sejumlah penduduk setempat khususnya kalangan perempuan juga menyatakan rasa kecewanya terhadap pemimpin Taliban. Mereka semakin tidak percaya bahwa perempuan tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas padat di luar rumah.

Faktanya, sejak dulu para penerus bangsa kaum hawa dianjurkan untuk berpendidikan tinggi. Namun kini masa – masa itu harus berakhir sejak terjadinya reinkarnasi politik.

Baru – baru ini beberapa tokoh terkemuka Afghanistan yang juga turut menjadi bagian Taliban tidak berdaya untuk mengamankan masa depan kalangan wanita. Kabarnya mereka akan menghapus kemajuan HAM perempuan berdasarkan hukum baru yang berlaku.